dream!!

dream!!
aku sedang mempertahankan cinta yang ada dalam diriku, bukan untuk memiliki hati yang diharapkannya. tapi mempertahankan hatiku agar tak terluka saat hati yang diinginkannya bahkan tak menyadarinya.-----
aku sedang jatuh cinta

Minggu, 22 Januari 2017

perempuan(ku)

ketik, delete, ketik lagi, delete lagi...
mikir panjang...melamun...berpikir...kosong...
ketik lagi...hapus...dan ketik lagi...

kupikir awalnya thema ini akan menjadi thema yang mudah...kupikir akan aman jika themanya sedekat ini dengan kehidupan.
ternyata...
parah saudara-saudara...parahh...

aku membayangkan wajah perempuan yang telah melahirkanku dan kedua saudaraku yang lain. kubayangkan...dan kucari kata apa yang tepat untuk mendeskripsikannya.
aku tak menemukan satu katapun.

hingga aku mengingat ada satu moment dalam hidupku dimana aku meragukan kasih sayang perempuan itu padaku. (maaf jika mungkin kata "perempuan itu" terkesan kasar)
Anggaplah ini kata sapaan yang hormat untuk wanita.

ada masa dimana aku merasa perlakuannya padaku tak adil, dan bahkan dia tak memahamiku sebagai seorang anak. (maklum, saat itu masa labil dan masa pertumbuhan emosiku)

dan...
ada masa dimana aku menyadari tak pernah ada sekolah dan pendidikan ataupun buku panduan menjadi ibu yang baik.
Perempuan itu telah ditinggal orang tuanya bahkan saat dia masih baru mengenal apa itu hidup.
Dia malah tak pernah merasakan bagaimana seorang ibu menyayangi dan membesarkannya. 
dia tidak tumbuh dengan kasih sayang dari perempuan yang melahirkannya.

ahhh...
lalu kutaulah betapa kejam aku memperlakukannya dalam hati dan pikiranku. betapa tidak adil dan jahatnya aku memikirkan "perempuanku" itu.
dia belajar menjadi seorang ibu dengan memperlakukanku dengan cara yang terbaik yang dia tau... tak ada standart dan latihan yang membuatnya mendapat gelar dan sertifikat "ibu berpengalaman"

aku adalah orang yang pertama kali mengecap pengalamannya menjadi ibu... dan aku terlalu naive untuk mengharapkan kesempurnaan darinya yang sedang belajar.

suatu kali aku tidur di pangkuannya, tanpa dia tau aku meminta maaf dalam hatiku... kuminta maaf yang tak terucap darinya... dalam hatiku aku berkata: "kau yang terbaik...terimakasih..."

ya, kadang kita lupa...tak ada sekolah untuk menjadi seorang ibu...
diapun sedang belajar..

malam baik :)
semoga wajah perempuan paling berharga dalam hidup kita masing-masing akan mengingatkan kita bahwa kita berhutang terimakasih tak terbatas untuk mereka.
:)

2 komentar:

Ririn Hutagalung mengatakan...

Aku suka bagaimana kakak mengekspresikannya. Bagiku pun, tema ini bukan hal yang mudah ditulis. Mungkin nanti, ketika sudah lebih mengerti. Terima kasih buat ibu-ibu kita.

Unknown mengatakan...

kalo udah ingat masa2 bandal, nyesalnya memang belakangan kak. Kadang bingung cara minta maaf yang lalu2 krn emg keluarga salah satunya tempat utk kembali. Ngga ingat yg lalu-lalu. Tapi kalo diingat2 jadi nyesal kali.